Jumat, 14 Desember 2012

ASURANSI JIWA TERBAIK 2011


Merupakan penyedia jasa asuransi, perbankan, keuangan, dan manajemen aset terkemuka di dunia.
Oktober 2006 Allianz berubah dari perusahaan Jerman menjadi perusahaan Eropa"Societas Europe (SE)"
Merupakan perusahaan pertama di Dow Jones EURO STOXX 50 index yang berubah menjadi (SE).
Allianz Group

Didirikan di Berlin Jerman tahun 1890, kini Allianz telah dipercaya melayani lebih dari 75 juta nasabah melalui perwakilan yang berada dilebih dari 70 negara diseluruh dunia. Pengalaman yang mumpuni dalam menghadapi keadaan ekonomi dunia menjadikan Allianz perusahaan jasa keuangan terkemuka di dunia.
Saham Allianz diperdagangkan di bursa Frankfurt, London, Paris, Zurich & New York.

Keuangan perusahaan dalam posisi yang sangat kuat, hal ini dibuktikan dengan peringkat AA dari Standard & Poor's; A+ dari AM Bestdan Aa3 dari Moody's.







Allianz merupakan salah satu perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, dengan total aset pihak ketiga yang dikelola lebih dari 925,7 milyar euro.


Unitlink Allianz Yang Terbaik

Menabung adalah satu-satunya cara untuk menggapai semua impian dan kesejahteraan sebuah keluarga, namun kita semua sangat memahami cara menabung konvensional (di bank, koperasi, dan lembaga-lembaga serupa) sangat sedikit memberikan manfaat bagi si penabung/nasabah, bank atau koperasi hanya mengembalikan keuntungan dengan nilai suku bunga yang sangat minim dan tanpa tambahan berupa perlindungan ataupun pensiun yang dapat diwariskan kepada anak, cucu dan keluarga.
Bagaimanakah caranya kita dapat menabung, berinvestasi sekaligus memperoleh perlindungan (proteksi) kesehatan, jiwa bahkan Pensiun? Sudah saatnya masyarakat memahami cara menabung yang sekaligus memberikan berbagai macam manfaat serta nilai tunai yang tinggi.
Sesuai perkembangannya, Perusahaan-perusahaan Asuransi diseluruh dunia terus meningkatkan kualitas pelayanan serta produknya. Dan perusahaan asuransi terbaik dunia ALLIANZ yang saat ini telah berada di lebih 70 negara di seluruh dunia dan bergerak dalam bidang General Insurance dan Perbankan memperkenalkan sebuah program Unitlink Terbaik : SMARTLINK yang akan membawa anda untuk menikmati berbagai macam manfaat tabungan, investasi dan perlindungan bagi anda dan keluarga anda tercinta.

Unit Link Reguler Allianz memiliki sangat banyak keunggulan yang tidak dimiliki oleh unit link kompetitor. Dengan Alokasi premi yang sama, Unit Link Allianz bisa memberikan Uang pertanggungan yang lebih besar dan asuransi tambahan yang lebih banyak. Apalagi Unit Link Plus Allianz yang baru saja di luncurkan, memiliki keunggulan yang jauh lebih besar untuk anda yang membutuhkan Uang Pertanggungan dasar dan investasi yang lebih besar. Semua itu semakin menjadikan UNITLINK ALLIANZ yang TERBAIK.
speaking of which tentang biaya akuisisi,
Tahun I : 25%
Tahun II : 60%
Tahun III : 85%
Tahun IV : 92,5%
Tahun V : 92,5%
Tahun VI - dst : 100% + 5,26% (105,26%)


Produk Link Allianz telah mengembalikan nilai investasi anda sejak tahun pertama tabungan dan ada pengembalian biaya akuisisi sebesar 5,26 % mulai dari tahun ke-6...
jadi mulai dari tahun ke-6, sejumlah 105,26% akan langsung masuk ke rekening investasi ... dijamin. (jadi berapa pun hasil investasi pada tahun itu, kita sudah dapat "gain" 5,26% di muka).
Baru Allianz yang berani lakukan ini!
memang soal proteksi Allianz membuktikan lebih unggul, ada 49 penyakit kritis yang ditanggung hingga usia nasabah 70 tahun (5 tahun lebih lama dari kompetitor lain), dan nilai pertanggungan ini tidak akan mengurangi UP (Uang Pertanggungan) - bayangkan misalnya seseorang terkena stroke, lalu cacat tetap, bisa-bisa tidak ada UP yang tersisa.
Dan jangan lupa hanya Allianz Life Insurance yang memberikan manfaat perlindungan bagi keluarga, hanya dengan memiliki satu (1) polis asuransi maka seluruh keluarga (Suami, Istri dan Anak-anak) akan mendapatkan 'Santunan kesehatan bagi seluruh anggota keluarga' (berupa Rawat Inap, Operasi/Pembedahan sesuai dengan nilai unit yang diperoleh).
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan untuk Anda membuktikan secara langsung dan objektif dengan menghubungi Kantor-kantor Allianz terdekat di kota Anda.
Kami juga ingatkan, agar Anda jangan terpaku pada sejuta bahasa manis dari marketing yang tidak bertanggung jawab.
Karena Asuransi adalah objek netral yang sangat penting dan bermanfaat bagi setiap orang. Hanya pelaku (customer, perusahaan dan agen pendamping) yang kemudian menjadikannya positip atau negatif. Karena itu, mohon untuk mencermati 3 hal penting dan utama, yaitu : Performance Perusahaan, Keunggulan Produk dan Komitmen Financial Consultant (Agen) pendamping. Niscaya, program perencanaan pilihan terbaik anda menjadi semakin aman dan nyaman.
Selamat menikmati produk terbaik Unitlink hanya dari Allianz Life Insurance Company - It's my choice
ALLIANZ ASURANSI JIWA TERBAIK 2011, ALLIANZ ASURANSI JIWA TERBAIK 2012

Selasa, 30 Oktober 2012

Tabel Manfaat Persalinan (Maternity) dan Rawat Inap (Inpatient)


judul gambar
Tabel Premi Tahunan Rawat Inap (InPatient)
judul gambar
Tabel Premi Tahunan Persalinan (OutPatient)
Catatan:
  Untuk mengambil Persalinan (Maternity) Harus mengambil produk dasar Rawat Inap (InPatient)
 * rawat inap plan A maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-C
 * rawat inap plan B maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-D
 * rawat inap plan C maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-E
 * rawat inap plan D maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-F
 * rawat inap plan E maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-G
 * rawat inap plan F maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-H
 * rawat inap plan G maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-H
 * rawat inap plan H maka Persalinan yang dapat di ambil dari plan A-H

 Misalkan:
 Bu Yanti & Umur = 27 Ambil rawat inap (InPatient) plan E sebesar Rp.500rb/hari 
dan Rawat Persalinan (Maternity) dengan plan C 
lihat tabel premi di bawah pada jenis kelamin wanita(Female) dan umur 27 tahun dengan rawat inap(InPatient) plan E dan rawat Persalinan(Maternity) plan C,

Premi yang harus di bayar = Rp.2.548.000 + Rp.2.164.000 = Rp.4.712.000 /tahun 

Tabel Manfaat Rawat Gigi (Dental) dan Rawat Inap (InPatient)

judul gambar
Tabel Premi Tahunan Rawat Inap (InPatient)
judul gambar
Tabel Premi Tahunan Rawat Jalan (OutPatient)
judul gambar
Untuk mengambil Rawat Gigi (Dental) Harus ada Rawat Jalan (OutPatient) dengan ketentuan ;
Catatan: Untuk mengambil Rawat Jalan (OutPatient) Harus ada Rawat Inap (InPatient)
 * rawat inap plan A maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-C
 * rawat inap plan B maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-D
 * rawat inap plan C maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-E
 * rawat inap plan D maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-F
 * rawat inap plan E maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-G
 * rawat inap plan F maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-H
 * rawat inap plan G maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-H
 * rawat inap plan H maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-H

 Misalkan:
Andi & Umur = 27 Ambil rawat inap (InPatient) sebesar Rp.500rb/hari 
dan Rawat Jalan (OutPatient) dengan plan C-IOP200 
dan tambahan Rawat Gigi (Dental) dengan plan B-ID150 
lihat tabel premi di bawah pada jenis kelamin pria(male) dan umur 27 tahun dengan rawat inap(InPatient) plan E dan rawat jalan (OutPatient) plan C dan rawat gigi(Dental) plan B,

Premi yang harus di bayar
= Rp.2.284.000 (rawat inap) + Rp.1.718.000 (rawat jalan)+ Rp.297.000 (rawat gigi) = Rp.4.299.000/tahun 

Tabel Manfaat Rawat Jalan (OutPatient) dan Rawat Inap (InPatient)

judul gambar
Tabel Premi Tahunan Rawat Inap (InPatient)
Tabel Premi Tahunan Rawat Jalan (OutPatient)

Catatan: Untuk mengambil Rawat Jalan (OutPatient) Harus ada Rawat Inap (InPatient)
 * rawat inap plan A maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-C
 * rawat inap plan B maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-D
 * rawat inap plan C maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-E
 * rawat inap plan D maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-F
 * rawat inap plan E maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-G
 * rawat inap plan F maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-H
 * rawat inap plan G maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-H
 * rawat inap plan H maka rawat jalan yang dapat di ambil dari plan A-H

 Misalkan:
Andi & Umur = 27 Ambil rawat inap (InPatient) sebesar Rp.500rb/hari 
dan Rawat Jalan (OutPatient) dengan plan C-IOP200 
lihat tabel premi di bawah pada jenis kelamin pria(male) dan umur 27 tahun dengan rawat inap(InPatient) plan E dan rawat jalan (OutPatient) plan C

Premi yang harus di bayar
= Rp.2.284.000 (rawat inap) + Rp.1.718.000 (rawat jalan) = Rp. Total 

Tabel Manfaat Premi Rawat Inap (InPatient)

judul gambar
Misalkan:
Nama : Andi & Umur = 27 tahun, Ambil manfaat dengan rawat inap sebesar Rp.500rb/hari
lihat tabel premi di bawah pada jenis kelamin Pria(male) dan umur 27 tahun dengan plan E-500, maka Premi yang harus di bayar = Rp.2.371.000/tahun 
1. T : Siapa saja yang dapat menjadi peserta dari SmartHealth - SmartMed Premier?
  • J : Siapapun yang berusia 15 hari sampai dengan 75 tahun (>60 � 80 tahun hanya untuk perpanjangan polis).
2. T : Apa saja keuntungan menjadi peserta Asuransi Kesehatan SmartMed -Premier?
  • J : Anda akan memperoleh manfaat asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda, akses ke Allianz Medical Hotline 24 jam, 365 hari setahun, untuk kebutuhan medis dan informasi lainnya dan manfaat tambahan Jasa Layanan Bantuan Medis Internasional (Medical Evacuation).
3. T : Bagaimana saya akan mendapat pelayanan kesehatan?
  • J : - Untuk program Rawat Inap dan melahirkan, Anda dapat menggunakan fasilitas Cashless (tidak perlu membayar dulu) di Rumah Sakit Jaringan Allianz - AdMedika (sesuai yang tercantum di polis) dengan menunjukkan kartu peserta, dan Allianz akan membayarkan dahulu biaya pelayanan kesehatan yang terjadi sesuai manfaat asuransi yang menjadi hak Peserta. Bila terjadi selisih di luar manfaat asuransi Peserta, maka Peserta harus melakukan pembayaran selisih biaya tersebut di Rumah Sakit, atau:
  • - Untuk semua program, Anda bebas memilih Rumah Sakit atau Klinik manapun dan melakukan pelayanan kesehatan dengan membayar terlebih dahulu dan mengajukan klaim dengan sistem Reimbursement.
4. T : Apakah yang disebut dengan No Claim Bonus?
  • J : Bila selama tahun polis, tidak pernah ada klaim dan Anda melakukan perpanjangan Polis, maka Anda berhak untuk No Claim Bonus dalam bentuk 20% pengembalian premi dari premi.
5. T : Apakah saya dapat mengasuransikan keluarga saya dan apakah yang dimaksud dengan Family Discount?
  • J : Anda dapat mengikutsertakan anggota keluarga Anda dalam program ini seperti suami/istri & anak. Dengan mengikutsertakan anggota keluarga Anda berhak mendapatkan diskon premi 5%.
6. T : Apakah ada masa tunggu sebelum dapat menikmati pertanggungan SmartHealth - MaxiViolet?
  • J : Tidak ada masa tunggu untuk mendapat manfaat asuransi Anda, kecuali untuk program Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
7. T : Bagaimana caranya membayar premi asuransi saya?
  • J : Pembayaran premi asuransi dapat dilakukan dengan transfer bank, tunai/cek atau debet kartu kredit. Semua biaya yang timbul dari proses pembayaran premi tersebut akan menjadi tanggungan Anda.
8. T : Bagaimana cara mengajukan klaim dan kapan saya akan mendapatkan penggantian biaya pelayanan kesehatan?
  • J : Mintalah dokter yang merawat Anda untuk mengisi dan menandatangani Formulir Klaim, lampirkan dengan kuitansi asli dan semua dokumen penunjang lainnya. Kirimkan ke Allianz dalam waktu 30 hari setelah pelayanan kesehatan. Allianz akan membayar klaim Anda dalam waktu 14 hari kerja sejak semua dokumen lengkap diterima Allianz.
9. T : Bagaimana jika saya tidak menyatakan kondisi yang sudah ada sebelumnya?
  • J : Jika Anda tidak menyatakan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, maka Allianz berhak untuk tidak membayarkan klaim yang Anda ajukan sehubungan penyakit tersebut.

Tabulari 5

Tab 5

Minggu, 28 Oktober 2012

Asuransi Kesehatan ( Maxi Violet)
Rawat Inap (InPatient) Tabel Manfaat dan Premi
Rawat Jalan (OutPatient) Tabel Manfaat dan Premi
Rawat Gigi (Dental) Tabel Manfaat dan Premi
Persalinan (Maternity) Tabel Manfaat dan Premi


Jumat, 15 Juni 2012

Cara Hitung Nilai Jiwa Anda

Semua barang di dunia ini ada nilai jiwanya, sekalipun dia benda mati atau pun hidup. Berapa harga Baju yang Anda pakai? Berapa harga Pulpen yang Anda punya? Semua benda di dunia ini mempunyai nilai jiwa. Mungkin harga baju ada yg 50 ribu sampai 1 juta.

Nah.., kalau benda aja ada nilainya. Maka Hidup Anda pun punya nilai jiwa juga..
Begini perhitungannya:

Cara pertama :

1. Berapa Gaji Anda? misalkan gaji Anda 5 juta/bulan, maka nilai jiwa Anda adalah

5 juta/bulan x 12 = 60 juta/tahun << nilai jiwa 1 tahun

itu kan dalam setahun, so kalau 5 tahun dan 10 tahun berapa donk nilai jiwa Anda ?ya tinggal di kalikan saja

60 juta/tahun x 5 =300juta
60juta/tahun x 10 =600juta

Jadi kalau Anda seorang suami dan suatu saat Meninggal , Anda benar2x harus menyediakan dana 600juta dalam rekening agar istri dan anak2x Anda dapat hidup selama 10 tahun. Tapi apakah mungkin menabung semua gaji yang di trima di BANK ?
Jawabannya pasti ga mungkin, karena kita punya kebutuhan. Kebanyakan orang tidak bisa menabung secara teratur.



Cara ke dua :
Perhitungan melalui Bunga BANK 0.5% /bulan

berapa si jumlah uang yang harus kita tabung dengan bunga 0.5% agar dapat mengganti penghasilan kita sebesar 5 juta/bulan?

0.5 x (berapa uang yg harus kita tabung/deposito) = 5 juta/bulan

Jawabannya adalah sebesar 1 Milyard

So apakah Anda Punya ? Tentu jawabannya sulit atau mungkin Anda tidak punya

SOLUSI


solusi pertama :
Anda menabung di BANK sebesar 750 ribu/bulan selama 50 tahun sehingga tercapai 500 juta.
resikonya: itu kalu sehat selama 50 tahun, Kalau baru 3 tahun menabung tiba2x Anda mengalami Sakit, Kecelakaan, Cacat dan Meninggal ? uang baru terkumpul 27 jt. TEntunya impian Anda tidak akan pernah tercapai... malah mungkin Anda akan pinjam uang yang akan menyebabkan hutang.

solusi ke dua :
Jika Anda berumur 30 tahun dan ingin mengumpulkan Uang 500jt, maka Anda hanya perlu menabung 750rb di TAPRO ALLIANZ, maka Anda akan mendapatkan Manfaat

Rumah Sakit
1.SAKIT KRITIS -- 500jt
2.KECELAKAAN -- 500jt
3.CACAT --500jt
4. MENINGGAL -- 500jt

tabungan tahun ke 10 = 100jt ++
tabungan tahun ke 20 = 200jt ++

Manfaat Lain yaitu jika mengalami SAKIT/CACAT, maka Anda tidak perlu menabung lagi, tapi akan di tabungkan sebesar 750rb/bulan atau 9 juta/tahun sampai Umur Anda 65 tahun.

penting !!! ALLIANZ dapat memberikan Manfaat 3x lebih besar di Banding perusahaan lainnya...
Jadi Anda tidak akan mendapatkan manfaat sebesar ini di Perusahaan Asuransi manapun..

Silahkan Cek sendiri bagi yg punya polis selain dari ALLIANZ, yg menabung 1-2 juta pun mungkin tidak akan mendapatkan manfaat sebesar 500 juta seperti di atas.

Senin, 14 Mei 2012

Asuransi Jiwa Unit Link ALLIANZ dengan produk TAPRO

9 Alasan Membeli Unit Link + 3 Catatan

Hari Sabtu, 15 Oktober 2011, aku menandatangani formulir pengajuan asuransi jiwa tipe unit link. Bayar premi 500 ribu per bulan (6 juta setahun), rencana bayar 10 tahun, manfaat yang kuperoleh (laki-laki, 31 tahun, kelas pekerjaan 2) adalah:

Jika meninggal dunia : 450 juta (sampai usia <100 tahun)
Jika kecelakaan dengan akibat meninggal atau cacat : 450 juta (sampai usia <65 tahun)
Jika sakit kritis (49 penyakit kritis) : 400 juta (sampai usia <70 tahun)
Payor (pembebasan premi dan dibayari premi oleh perusahaan jika terdiagnosis penyakit kritis atau mengalami cacat tetap total) sampai usia 65 tahun.

Ada juga nilai tunai di akhir tahun kesepuluh sebesar Rp 50.525.000 (asumsi pertumbuhan 18%). Nilai tunai ini belum menyamai premi total yang kubayarkan selama 10 tahun (60 juta), karena aku mengambil porsi asuransi yang maksimal. Tak mengapa, karena memang tujuanku adalah proteksi, bukan investasi.

Kalau memang tujuannya proteksi, kenapa tidak ambil asuransi murni? Kan bisa lebih murah?

Alasannya ada sembilan.

Pertama, aku ingin asuransi yang menyediakan keempat manfaat di atas. Aku tidak tahu adakah asuransi murni (tradisional) yang menyediakan empat manfaat tsb sekaligus, dengan harga yang kompetitif.

Apakah keempatnya harus diambil? Menurutku, ya. Karena asuransi jiwa murni saja tidak cukup. Bagaimana kalau kecelakaan tapi tidak mati, melainkan cacat? Kalau hanya mengambil asji murni, tentu UP-nya tidak cair. Sejauh ini tidak ada metode yang ampuh untuk mencegah kecelakaan. Berhati-hati saja tidak cukup, karena bisa saja penyebabnya kecerobohan orang lain. Satu-satunya cara hanyalah berdoa mengharap perlindungan dari Tuhan.

Tentang manfaat sakit kritis, sebetulnya aku pribadi yakin dengan pola hidupku yang sekarang ini, aku tidak akan mengalami sakit kritis, kecuali mungkin saat hendak meninggal. Tapi aku juga tahu potensi itu ada. Bapakku dulu meninggal dunia karena stroke, dan ibuku sekarang punya penyakit maag, asam urat, dan darah tinggi yang sering kumat. Mengambil manfaat sakit kritis adalah tindakan jaga-jaga, karena penyakit model begini biaya berobatnya mahal. Tentunya harapanku adalah tetap sehat sentosa selamanya.

Sedangkan manfaat payor menjamin bahwa rencana keuanganku, yakni mendapat proteksi jiwa sekaligus investasi, tetap berjalan apa pun yang terjadi pada diriku, sekalipun sakit kritis, cacat total, dan tidak bisa bekerja. Boleh dikatakan, payor benefit adalah “asuransi atas asuransi”. Ya, asuransi kita pun perlu diasuransikan lagi. (Di sini aku teringat ungkapan dalam dunia sufi: “Bahkan istigfar kita pun perlu diistigfarkan lagi”).

Kedua, aku ingin asuransi jiwa yang bisa berlaku seumur hidup, bukan sampai usia tertentu saja. Asuransi jiwa murni (termlife) paling banter hanya sampai 70 tahun, itu pun dengan premi yang sangat mahal selewat usia 50. Dengan unit link, aku punya keleluasaan apakah tetap sampai 100 tahun ataukah kubatalkan pada usia tertentu (misalnya 70 tahun). Dengan demikian, pada usia 70 tahun, seandainya masih hidup, aku bisa punya pilihan apakah akan mewariskan uang 450 juta (kemungkinan nanti nilainya tidak seheboh sekarang akibat inflasi) kepada keluargaku, ataukah membatalkan asuransi jiwaku dan mengambil hasil investasi yang ada (di ilustrasi nilainya mencapai 948 juta).

Pilihan semacam ini tidak akan kuperoleh di asuransi murni termlife. Memang, menurut teori para perencana keuangan, orang tua umur 70 tahun tidak butuh asuransi jiwa karena hartanya diasumsikan sudah bejibun berkat hasil investasinya sejak masa muda. (Iya kalau sukses. Kalau bangkrut?). Tapi punya pilihan tentu lebih menyenangkan. Jika untuk punya pilihan itu aku harus membayar lebih, ya oke-oke saja. Dengan mengambil unit link sekarang, aku bisa menikmati biaya asuransi atau cost of insurance (COI) yang jauh lebih murah di masa tua, dibanding termlife. Dan dana untuk membayar COI itu tidak usah dipikirkan karena akan tertutupi oleh hasil investasi (dengan asumsi kondisi ekonomi sehat, dan tentunya kita mengharapkan demikian. Jika kondisi ekonomi tidak sehat, bukan hanya unit link yang rugi; semua investasi juga rugi, dan asuransi murni juga bisa mengalami gagal bayar klaim).

Ketiga, ada nilai tunai hasil investasi yang akan digunakan untuk merawat manfaat asuransi sampai masa berlakunya berakhir, atau jika butuh uang bisa diambil sebagian tanpa membatalkan manfaat asuransi.

Keempat, unit link menyediakan fasilitas cuti premi, yang memungkinkan diriku: 1) berhenti menyetor premi untuk sementara (beberapa bulan) jika karena satu dan lain hal aku mengalami kesulitan finansial. Pemberhentian ini tidak otomatis membatalkan polis asuransi karena ada unit investasi yang akan membayarkan biaya asuransi dan administrasi. Setelah keuanganku pulih, aku bisa kembali meneruskan setoran premi; 2) membayar premi lebih singkat (rencanaku 10 tahun) untuk mendapatkan proteksi lebih panjang.

Fasilitas ini mungkin bisa direplikasikan jika aku mengambil terpisah (TL+TD), dengan cara membayar premi lanjutan dari retur reksadana. Tapi kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi jika uang sudah di tangan kita.

Kelima, belum tentu asuransi murni lebih murah daripada unit link. Memang jika hanya membandingkan unit link vs termlife murni+reksadana, unit link akan kalah, termasuk dalam jangka panjang. Namun jika unit link dibandingkan dengan termlife+(kecelakaan+sakit kritis+payor)+reksadana, aku yakin unit link lebih unggul, termasuk dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, unit link akan lebih tampak lagi keunggulannya. Menurutku, unit link dirancang untuk diambil dengan manfaat yang beragam, bukan satu manfaat saja. Dengan mengambil minimal 2 atau 3 manfaat tambahan, keunggulan unit link akan lebih tampak.

Keenam, jelas unit link lebih praktis daripada mengambil asuransi terpisah dengan investasi. Kepraktisan adalah nilai lebih dari suatu produk, sebab bisa membantu kita menghemat waktu, tenaga, dan pikiran. Jika untuk kepraktisan ini kita membayar sedikit lebih mahal, itu lumrah. Apalagi jika lebih murah.

Ketujuh, dalam unit link ada agen yang sudah berkomitmen untuk melayani nasabah jika melakukan klaim. Ini juga nilai tambah yang tidak boleh diremehkan. Jika untuk fasilitas ini kita membayar lebih mahal, tak masalah. Apalagi jika lebih murah.

Kedelapan, kemampuan keuanganku saat ini hanya memungkinkan aku bayar premi secara bulanan, sedangkan beberapa produk term life yang sudah kusurvai, bayarnya hanya bisa tahunan. Biarpun ada term life yang misalnya menawarkan premi 3 juta utk UP 1 miliar, saat ini aku tidak sanggup bayar sekaligus. Lagi pula, seperti kusebutkan di atas, kebutuhan proteksiku bukan hanya UP jiwa.

Kesembilan, dengan alasan etis dan religius, aku hanya ingin asuransi yang syariah. Produk term-life yang murah-murah tsb pada umumnya belum syariah. Sedangkan term-life syariah preminya lebih mahal, ridernya tidak lengkap, dan aku tidak yakin ada renewal guarantee (garansi perpanjangan).

Kesimpulan: Aku yakin unit link masih lebih baik daripada asuransi murni, dengan catatan:

1. Manfaat proteksinya dimaksimalkan. Perbesar uang pertanggungan meninggal, kecelakaan, dan sakit kritis, sampai jumlah maksimal yang diizinkan oleh program unit link tersebut sesuai premi yang kita bayarkan.

Bagimana dengan manfaat kesehatan? Hm, obati diri sendir deh, khan gak langganan sakit. Coba tanya orang tua, berapa kali mereka rawat inap sepanjang hidup mereka?

2. Tidak salah memilih produk. Mengapa? Karena unit link berbeda-beda dalam segi manfaat yang bisa diberikan dan biaya yang dikenakan. 

3. Agennya berkualitas. Jika anda bertemu agen asuransi, tanya berapa lama dia sudah jadi agen. Semakin lama insya Allah semakin baik, tandanya sudah pengalaman. Tapi juga jangan terlalu tua. Kalau bisa seumuran, sebab dia akan melayani kita seumur hidup kita. Kalau dia meninggal lebih dulu, kita bisa kehilangan fasilitas dilayani agen, kecuali agen di atasnya mau menggantikan.

Lalu tanya pula apakah agen tsb sudah menjadi nasabah dari produk yang dia tawarkan. Jika belum, itu namanya parah. Nyuruh orang beli, dia sendiri tidak pake. 

Dan aku memilih produk unit link yang kelihatannya telah disempurnakan untuk siap menghadapi kritik tsb. Salah satu cirinya, dulu produk ini mengenakan biaya akuisisi 195%, sekarang biaya akuisisinya 145% dan bisa turun menjadi 118,7% jika aku membayar premi rutin hingga 10 tahun (produk ini memberikan ekstra 5,26% untuk porsi investasi sejak tahun keenam).

Kemudian dari segi investasi, memang reksadana bisa menghasilkan return yang lebih maksimal. Tapi tentunya kita mengambil unit link bukan dengan tujuan investasi, melainkan proteksi. Hasil investasi yang ada itu fungsinya untuk membayar biaya-biaya asuransi, sehingga sebaiknya tidak kita ambil, kecuali disisakan sejumlah dana yang cukup untuk berkembang sendiri agar kita tidak lagi harus membayar premi.

Kamis, 19 April 2012

5 Fungsi Asuransi Jiwa

5 Fungsi Asuransi Jiwa

1. Melindungi keluarga dari kehilangan penghasilan jika pencari nafkah utama meninggal dunia. (Ingat, malaikat Izrail tidak pernah menghitung usiamu).

Ini fungsi pokok dari asuransi jiwa. Selama kita punya tanggungan nafkah (pasangan, anak-anak), selama itu pula kita masih butuh asuransi jiwa.

Agar asuransi jiwa mampu memainkan fungsinya sebagai ganti penghasilan, maka uang pertanggungan (UP) jiwa harus cukup besar untuk memberikan bunga/retur sebesar gaji per bulan jika didiamkan di deposito, obligasi/sukuk, atau reksadana pendapatan tetap.

2. Melindungi keluarga dari beban utang.

Mungkin rumah yang kita tempati, kendaraan yang kita pakai, barang-barang yang kita miliki, dan lain-lain, sebagian atau seluruhnya diambil dari utang. Utang adalah warisan terburuk yang mungkin diberikan seorang suami dan ayah. Utang bukan hanya membebani keluarga yang ditinggalkan, tapi juga orang yang mewariskannya, sebab di akhirat pun utang tidak akan dianggap lunas begitu saja.

Agar asuransi jiwa berperan membebaskan keluarga dari utang, maka UP jiwa minimal harus sama besar dengan utang yang dimiliki keluarga itu.

3. Memberikan sejumlah warisan yang berharga untuk anak-anak.

Para perencana keuangan kerap menyarankan batas masa kontrak asuransi jiwa hanya sampai tahap ketika anak-anak sudah mandiri atau sampai utang terlunasi. Boleh dikata, ini mungkin yang wajibnya.

Tapi merencanakan asuransi jiwa sebagai warisan pun tak kalah pentingnya, khususnya untuk zaman ini. Mungkin betul orangtua telah berhasil melewati masa-masa membesarkan anak, dan kini semua anak-anaknya sudah mandiri. Tapi sudah mandiri bukan berarti kaya dan banyak uang. Mungkin saja penghasilan mereka masih pas-pasan, sehingga belum bisa beli rumah atau kendaraan. Sekarang harga rumah mahal. Mungkin mereka sanggup membayar cicilannya, tapi untuk uang mukanya tidak.

Adanya warisan, termasuk dari uang pertanggungan asuransi jiwa, akan sangat membantu mewujudkan kebutuhan ataupun keinginan mereka, suatu saat. Kalaupun UP jiwa tidak cukup untuk beli rumah secara kontan, minimal bisa buat uang mukanya.

Yakinlah, anak-anak akan sangat berterima kasih kepada orangtua yang tetap mengasuransikan jiwanya walaupun mereka telah dewasa.

4. Sebagai final expenses (biaya kematian).

Meninggal dunia itu butuh biaya. Untuk upah orang yang memandikan, untuk pemakaman, makanan ringan untuk orang-orang yang melayat, untuk tahlilan, mencetak buku Yasin, mengurus sertifikat kematian, dan lain-lain. Apalagi di perkotaan, tanah pemakaman harganya mahal, bisa jutaan rupiah hanya untuk sewa selama tiga tahun. Dan biaya tahlilan itu, bagi yang melaksanakannya, lebih mahal lagi.

Pilihannya ada dua: apakah mau menyuruh anak-anak untuk membayar semua biaya itu, atau mempersiapkan sendiri mumpung masih hidup. Asuransi jiwa dapat dipandang sebagai salah satu cara mempersiapkan biaya terakhir hidup kita.

5. Menjadi sedekah jariyah untuk terakhir kalinya.

Ini fungsi tambahan asuransi jiwa yang jarang dikemukakan para perencana keuangan. Jika fungsi pertama sudah lewat (anak sudah mandiri), fungsi kedua sudah berlalu (utang sudah lunas), dan begitu pula fungsi ketiga dan keempat (anak-anak sudah sangat kaya sehingga tidak butuh warisan apa pun dari orangtuanya dan tak masalah dengan final expenses), maka UP jiwa bisa saja disedekahkan kepada orang miskin, masjid, lembaga amal, atau kegiatan sosial. Ini akan menjadi amal ibadah terakhir bagi yang bersangkutan, mengurangi catatan dosa-dosanya, dan menerangi perjalanannya di alam keabadian. []

Unit Link dan Term-life dalam Perbandingan

Ketika anda mengambil asuransi jiwa berjangka (term-life), perusahaan asuransi bertaruh bahwa anda tidak akan mati pada masa pertanggungan. Dan biasanya mereka selalu benar. Kalau biasanya tidak, tentu mereka sudah bubarkan perusahaan asuransinya, sebab keuntungan mereka didapat dari hasil pertaruhan ini. (Pameo populer mengatakan, “bandar selalu menang”).

Anda sendiri tidak bertaruh apa-apa karena walaupun anda telah membayar premi, pada dasarnya anda berharap tetap hidup sampai masa pertanggungan berakhir.

Tapi dalam unit link, perusahaan asuransi tidak bertaruh dengan hidup-matinya jiwa anda. Mereka hanya berharap anda akan hidup cukup lama sampai uang yang anda setorkan ke mereka mencapai hasil investasi yang cukup untuk membayar klaim anda.

Lalu apakah term-life itu judi? Ada yang menganggap begitu. Tapi sekarang ada term-life yang syariah. Kalau sudah syariah tentu bukan judi. Akadnya disebut tabarru atau berbuat kebajikan (tolong-menolong). Preminya ya sama-sama hangus juga kalau tidak klaim, hanya ada bagi hasil dari surplus dana tabarru.

Kemudian, ini yang kerap disalahpahami orang: meski unit link berlaku seumur hidup, jenis asuransi jiwa pada unit link sebetulnya asuransi jiwa berjangka juga. Bedanya dengan term-life, jangka waktu pada unit link berlaku sampai usia 99 atau 100, sedangkan pada term-life hanya berlaku sampai usia 70 tahun.

Mengapa unit link termasuk asuransi jiwa berjangka? Karena biaya asuransi tetap dikenakan setiap tahun selama polis masih ingin tetap berlaku. (Pada asuransi jiwa seumur hidup atau whole-life, biaya asuransi dikenakan di muka, 5 atau 10 tahun pertama, dengan memperhitungkan biaya asuransi tahun-tahun selanjutnya sehingga premi jadi mahal).

Penetapan biaya asuransi jiwa pada unit link menggunakan metode actual premium (riil sesuai usia pada tahun berjalan dan naik setiap tahun), sedangkan pada term-life tarifnya ditetapkan dengan metode level premium (rata/flat mulai awal masuk hingga akhir pertanggungan).

Dalam unit link, nasabah membayar biaya asuransi (iuran tabarru dalam unit ink syariah) secara terus-menerus sampai uang pertanggungannya cair (alias meninggal). Biaya asuransi tersebut dipotong dari hasil investasi sehingga hampir tidak akan terasa bahwa nasabah telah membayar.

Jadi dalam unit link tidak ada kemungkinan memberikan uang gratis ke perusahaan asuransi. Uang pertanggungan pasti keluar, dan jumlahnya akan jauh lebih besar daripada total biaya asuransi yang dibayarkan selama berpuluh-puluh tahun.

Sementara dalam term-life, hal ini tidak dimungkinkan karena ada pembatasan usia maksimal, biasanya 70 tahun. Batasan itu pun jika sebelumnya telah mendaftar pada usia 50 tahun. Lewat usia 60, umumnya perusahaan asuransi jiwa akan menolak aplikasi nasabah. Iyalah, orang mau mati kok baru minta asuransi jiwa. Jelas perusahaan gak mau rugi.

Dalam term-life, ada kemungkinan nasabah akan memberikan uang gratis kepada perusahaan asuransi jika dalam masa pertanggungan ia masih hidup. Dan kemungkinan ini sangat besar, mengingat usia harapan hidup orang Indonesia rata-rata mencapai 65 tahun. Jika orang meninggal jauh di bawah usia itu, besar kemungkinan penyebabnya bukan “faktor usia”, tapi sebab lain seperti kecelakaan, sakit kritis, atau tertular flu burung. (Saya tidak sebutkan penyakit menular karena AIDS juga penyakit menular, namun dari jenis yang tidak bikin orang mati secara cepat).

Sebuah tabel mortalitas yang pernah saya baca menyebutkan, tingkat kematian pada laki-laki di kisaran usia 25-40 tahun adalah 0,135% alias 1,35 per mil (seribu). Artinya, di antara seribu orang, yang berkemungkinan meninggal pada rentang usia itu adalah 1,35 orang (antara 1-2 orang).

Jika dibaca kebalikannya, maka di antara 1000 orang, 998,65 orang tetap hidup. Dengan kata lain, peluang seorang muda usia 25-40 tahun untuk tetap hidup adalah 99,865%.

Kesimpulannya, jika seorang muda usia mengambil program asuransi jiwa berjangka (term-life), 99,865% uangnya akan hangus.

Di unit link, khusus manfaat meninggal dunia, kemungkinan uang hangus itu tidak ada. Biaya asuransi yang telah dibayarkan memang tidak akan dikembalikan, tapi biaya itu akan diganti dalam bentuk uang pertanggungan (UP). Dan besarnya UP ini jauh lebih besar daripada total biaya asuransi yang ditagihkan selama seumur hidup nasabah.

Kemudian dari segi premi, term-life sedikit lebih murah. Untuk laki-laki usia 30 tahun, dari ilustrasi yang pernah saya peroleh dari sebuah perusahaan asuransi, UP 1 miliar bisa didapat dengan premi 3 juta per tahun selama 20 tahun. Untuk jangka waktu lebih pendek (10 atau 5 tahun), preminya sama tapi manfaatnya lebih besar. Kemudian jika ingin memperpanjang masa perlindungan, biaya premi akan naik beberapa kali lipat. Di usia 50 tahun, ilustrasi yang saya terima menunjukkan laki-laki tsb harus membayar premi 15,530 juta (naik 5 kali lipat lebih) sampai usia 70.

Premi unit link agak lebih mahal daripada term-life. Tentu saja, karena premi pada unit link dibagi dua: sebagian untuk bayar porsi asuransi, sebagian lagi untuk porsi investasi. Perusahaan penyedia unit link sudah memperhitungkan perbandingan keduanya sehingga premi cukup dibayar dalam jangka waktu tertentu (misalnya 10 tahun), dan untuk seterusnya biaya asuransi akan dipotong secara otomatis dari hasil investasi.

Sebagai contoh, untuk mendapatkan UP 1 miliar bagi laki-laki 30 tahun, sebuah produk unit link mengenakan premi 355 ribu per bulan (disetahunkan jadi 4,26 juta, tapi bayarnya bisa bulanan). Dengan catatan asumsi investasi terpenuhi, nasabah bisa membayar cukup selama 10 tahun. Selanjutnya hasil investasi akan membayari sendiri biaya asuransi tahun-tahun selanjutnya sampai nasabah ybs meninggal dunia. (Penjelasan tentang produk unit link dimaksud, klik di sini).

Untuk membandingkan keduanya silakan hitung sendiri.

Itulah sekilas tinjauan mengenai perbandingan antara unit link dan term-life. Masih ada beberapa perbedaan lainnya, tapi biar saya pelajari lagi dan saya bagikan hasilnya di lain kesempatan. []